HalteGame.com - Pembicaraan mengenai crossplay saat ini memang sedang hangat-hangatnya, setelah Sony mengizinkan para pengguna PlayStation 4, atau lebih tepatnya para pemain game Fortnite dan Rocket League untuk bertemu dengan para pemain dari platform lainnya, banyak orang yang penasaran apakah game-game lainnya juga akan mendapatkan fitur serupa dari developernya.
Pertanyaan tersebut juga dilontarkan kepada pembuat dari salah satu game fighting yang sudah dikenal luas namanya, Dead or Alive 6, di mana fitur crossplay akan sangat berguna jika diterapkan di game-game tarung seperti itu dikarenakan pemain yang ada di satu platform yang mungkin saja populasinya lebih kecil bisa bertemu dengan populasi pemain dari platform lainnya yang lebih besar.
Ketika ditanya oleh TWInfinite, Yohei Shimbori yang merupakan produser sekaligus sutradara untuk Dead or Alive 6, mengatakan bahwa sebenarnya menghadirkan crossplay antar platform merupakan salah satu impiannya, dan dia sendiri juga sudah menyadari bahwa game seperti Fortnite dan Rocket League telah mengambil langkah pertama dalam cross-play. Namun, berdasarkan pengalamannya, ia mengatakan bahwa mungkin akan ada beberapa suara dari komunitas penggemar DOA yang tidak menyukai hal tersebut.
Ia menyebutkan bahwa sebenarnya ia telah menghadirkan fitur tersebut sebelumnya, yaitu pada Dead or Alive 5, dengan mempertemukan pemain dari PlayStation Vita dengan PlayStation 3. Tetapi setelah ia menghadirkan fitur tersebut, ia mendengar suara-suara dari para pengguna PS3 yang mengatakan bahwa mereka tidak mau bermain dengan para pengguna PS Vita.
Untuk mengetahui letak permasalahannya, TWInfinite kemudian menanyakan apakah masalahnya berasal dari performa dan frame rate. Yohei Shimbori pun mengkonfirmasinya, selagi mengatakan ada juga masalah-masalah lainnya yang tidak ia mau sebutkan.
“Ini juga masalah performa. Ketika PC dengan spesifikasi rendah ikut terlibat, mungkin ada beberapa frame yang hilang. Dalam game tarung, saat Anda mencapai tingkat tinggi, setiap frame diperhitungkan. Orang-orang sangat tidak senang apabila satu frame saja hilang. Masalah-masalah ini sudah muncul di game online, dan jika melibatkan lintas platform, itu mungkin menjadi lebih sulit,” menurutnya.
“Itu satu masalah. Ada masalah lain juga. Setelah ini dipecahkan, kami pasti akan melihatnya”, tambahnya.
Mendengar jawaban yang diberikan, tampak kalau produsernya sendiri sebenarnya mau menghadirkan fitur crossplay. Namun, dikarenakan adanya hambatan yang harus dihadapi, terutama dari segi performa dan masalah-masalah lainnya yang tidak disebutkan, maka fitur cross-play di DOA6 masih berada di dalam tahap yang dipertimbangkan saja. Apakah kedepannya mereka akan menghadirkan fitur tersebut? Entahlah, hanya mereka yang bisa menjawabnya.
Apabila tidak mengalami penundaan lagi, Dead or Alive 6 rencananya akan dirilis pada tanggal 1 Maret 2019 mendatang untuk PC, PlayStation 4, dan Xbox One.