HalteGame.com - Jumlah game yang terdapat di Steam memang sangat banyak. Namun, bukan sebuah rahasia kalau banyak di antara game yang ada di platform tersebut adalah game yang jelek dan dibuat dengan tanpa memikirkan kualitas sama sekali. Hal tersebut makin diperparah setelah Valve memutuskan untuk mengizinkan siapapun yang sanggup mengeluarkan uang sebesar 100 USD untuk dapat menaruh game buatannya di Steam tanpa melihat kualitas dari gamenya itu sendiri. Seperti kasus game tentang pemerkosaan yang sempat masuk ke Steam, namun kini telah dihapus setelah protes diluncurkan kepada Valve.
Mengerti dengan permasalahan game jelek tersebut, Epic Games Store yang merupakan kompetitor langsung dari Steam mengatakan bahwa mereka akan berusaha menanggulangi hal tersebut dengan kurasi yang ketat sehingga game yang ada di tokonya nanti adalah game yang memiliki standar kualitas.
Berbicara kepada PCGamer, CEO Epic Games Tim Sweeney mengatakan bahwa mereka akan menerapkan sistem yang sama seperti yang digunakan oleh bioskop dalam hal menayangkan film yang akan diputar di bioskop tersebut.
“Kami akan memiliki standar kualitas yang tidak menerima game jelek. Kami akan menerima game berkualitas bagus, dalam skala berapa pun, baik game indie kecil hingga game triple-A besar, dan kami akan menerima semuanya, hingga film berperingkat-R atau game berperingkat-M. Game GTA baik-baik saja bagi kita, tetapi Epic tidak akan mendistribusikan game porno atau bloatware atau game yang hanya membalikan aset, atau hal apa pun yang dimaksudkan untuk mengejutkan pemain. PC adalah platform terbuka dan jika kami tidak mendistribusikannya di toko kami, Anda masih dapat menjangkau konsumen secara langsung”, katanya.
Walau begitu, bukan berarti Epic akan memainkan seluruh game yang dikirimkan kepadanya. Hal tersebut tentunya akan memakan waktu dan benar-benar tidak efisien. Ia mengatakan bahwa ketika gamenya dikirimkan kepada mereka, mereka bisa menilai kualitas game tersebut sebelum mereka menaruhnya di toko mereka.
“Kita tidak akan memiliki sesuatu seperti proses sertifikasi konsol yang terlibat dalam hal perilisan game. Tapi saya pikir kita akan sadar akan kualitas dari apa yang dikirimkan sebelum membuat keputusan untuk mendaftarkannya di toko — entah bagaimana. Manusia dapat membuat keputusan penilaian itu, dan mereka akan cukup masuk akal”, tambahnya.
[PCGamer]