HalteGame.com - Tidak dapat dipungkiri lagi kalau game berjenis battle royale merupakan jenis yang sedang diminati sekali oleh kebanyakan orang untuk saat ini dan merupakan sesuatu yang wajar kalau ada produsen yang mencoba meraup keuntungan dari momen tersebut mengingat keuntungan yang didapat bisa menjadi sangat besar apabila bisa mencapai puncak di jenis battle royale.
Sayangnya, tidak semua yang mengikuti konsep yang sama tidak begitu saja mendapatkan hasil yang sama pula, karena developer dari Dying Light, Techland, merupakan salah satu yang kesusahan untuk merangkul para pecinta genre battle royale yang ada saat ini ke judul besutannya Dying Light: Bad Blood.
Keluar pada tanggal 13 September lalu dan dibandrol dengan harga 136 ribu rupiah dan hadir dengan konsep 12 pemain battle royale berbeda dengan pesaingnya yang bisa mencapai 100 pemain, puncak jumlah pemain yang berhasil didapat oleh Dying Light: Bad Blood hanyalah 455 pemain saja dan itu pada minggu pertamanya dimana sebuah game yang baru dirilis berada di puncak-puncaknya — sebuah angka yang jauh berbeda dengan jika dibandingkan dengan Dying Light yang masih mendapatkan 8 ribu pemain pada puncaknya untuk bulan ini.
Sekarang, dua minggu sesudah gamenya keluar, tampak kalau Dying Light: Bad Blood sudah berada pada kondisi yang sangat mengkhawatirkan, yaitu hanya 66 pemain saja yang sedang memainkan game Dying Light: Bad Blood.
Namun ada yang perlu diingat terlebih dahulu, game ini sendiri dikatakan masih dalam mode Early Access yang sesuai dengan namanya sedang dalam masa pengembangan, namun bagi pemain yang tidak sabar untuk mencobanya dapat menjajal game tersebut setelah mereka rela merogoh kocek mereka tentunya.
Dying Light: Bad Blood sendiri nantinya akan menjadi sebuah game berjenis free to play kalau gamenya sudah beres dan akan dirilis untuk PC, PS4, dan Xbox One. Apakah game ini nantinya akan diminati oleh gamers pecinta genre battle royale? Hanya waktu saja yang dapat menjawabnya.
[Githyp]