HalteGame.com - Bagi kalian para pecinta Esports, tampaknya harus menunggu waktu yang lama agar cabang olahraga Esports bisa dipertandingkan dalam event olahraga terbesar di dunia, Olimpiade. Bila sebelumnya cabor Esports bisa masuk salah satu cabor pada event Asian Games yang diadakan beberapa bulan yang lalu sebagai ajang eksibisi, impian akan para pro Esports gamer berlaga di Olimpiade harus tertunda dulu.
Saat diadakan acara Olympic Summit di Lausanne, Switzerland, posisi cabor Esports di ajang Olimpiade masih belum bisa diputuskan. Hal tersebut didasari beberapa hal prinsipal yang dipegang oleh komite olimpiade yang dipegang teguh hingga saat ini. Menurut presiden komite olimpiade dunia, Thomas Bach, Olimpiade memegang teguh prinsip, cinta damai, tanpa kekerasan, dan tidak ada diskriminasi. Bagi Esports yang kental dengan unsur kekerasan, hal tersebut sangat bertentangan dengan prinsip yang dipegang oleh komite olimpiade dunia. Sama seperti yang pernah ia katakan sebelumnya.
Selain itu, persaingan di industri game juga menjadi sorotan karena industri game lebih mementingkan segi komersial. Berbeda dengan olahraga yang memegang nilai-nilai dasar sportifitas dalam bersaing.
Namun komite Olimpiade juga menyadari bahwa kompetisi game kompetitif merupakan perwujudan dari kegiatan fisik yang hampir serupa dengan olahraga tradisional. Komite olimpiade juga setuju bahwa game simulasi tidak dapat dikategorikan sebagai olahraga, dan komite olahraga pun mengajak para pengembang game untuk membuat game Esport yang memiliki unsur kompetitif.
Pihak komite olimpiade dan federasi seluruh olahraga dunia akan mengajak para pemegang saham dari industri Esports untuk melakukan kerja sama dengan membuat sebuah proyek Esports yang nanti akan dapat masuk menjadi salah satu cabor yang dapat dipertandingkan di Olimpiade.