HalteGame.com - Microtransaction tampaknya semakin merajalela sekarang ini dan Capcom pun tampaknya tidak mau ketinggalan untuk mencoba mengeruk keuntungan lewat salah satu judul andalan mereka — Devil May Cry 5 — dari para gamer yang rela mengeluarkan uang lebih demi mencapai yang mereka mau dengan cara menjual red orbs yang ada di gamenya.
Dikatakan langsung kepada Gamespot ketika ditanya mengenai “fitur” terbarunya ini, Hideaki Itsuno, game director untuk Devil May Cry 5, mengatakan bahwa alasan dibalik keputusan adanya microtransaction di Devil May Cry 5 adalah karena mereka ingin memberikan pilihan kepada para pemainnya agar mereka dapat bermain sesuai dengan yang mereka mau.
With giving people the ability to purchase Red Orbs, it’s something we want to give people as an option. If they want to save time and just want to get all the stuff at once, those people can do that. But on the other hand I don’t feel you have to get all the moves. You should be able to play it the way you want to play it.
Bagi kalian-kalian yang merupakan penggemar seri Devil May Cry tentunya sudah tahu kalau red orbs itu sendiri adalah merupakan mata uang di game tersebut dan digunakan untuk membeli skill baru atau peralatan secara bertahap sampai kita akhirnya dapat membeli semua yang kita butuhkan dan disaat yang sama kita pun semakin menguasai gamenya. Tetapi bagaimana dengan yang langsung mengeluarkan duit dari awal tanpa mau mempelajari terlebih dahulu? Hideaki Itsuno mempunyai jawaban untuk pertanyaan tersebut.
Hideaki Itsuno mengatakan bahwa mereka telah mengatur agar harga dari barang-barang (atau kemampuan) yang mudah dan diminati menjadi lebih murah, sedangkan untuk skill yang susah digunakan dan dikuasai namun memiliki banyak aplikasi, mereka akan membuatnya lebih mahal. Akibatnya pemain akan berpikir apakah lebih baik membeli yang murah atau menabung untuk dapat membeli yang lebih berguna namun harus berlatih terlebih dahulu untuk dapat menguasainya.
It’s interesting because from a game design point of view there’s two different things we think about when we set the prices of the moves, skills, and abilities [which can be purchased with Red Orbs]. The first thing is the stuff that we feel people should want to get first is made cheaper. So people will think, ‘Oh this is cheap so I’m just going to buy this.’ But then for the stuff that’s going to be harder to use and master, we make that more expensive. Partly because of you save up for that you’re not going to be able to buy as many skills, so you’re going to have the time to learn it. So you have to make the decision between going for the cheaper stuff or saving up, getting the thing that has a lot of application but you’ll have to spend time learning and perfecting.
Namun dengan diadakannya microtransaction munculah sebuah pertanyaan lainnya, yaitu: apakah gamer yang tidak mau mengeluarkan uang untuk membeli red orbs akan lebih disusahkan lagi nantinya (seperti grinding yang jauh lebih lama) jika dibandingkan dengan yang mengeluarkan duit? Pertanyaan tersebut hanya bisa dijawab langsung oleh Capcom atau kita hanya bisa menunggu hingga tahun 2019 mendatang.
Devil May Cry 5 rencananya akan dirilis pada tanggal 8 Maret 2019 mendatang untuk PC, PS4, dan Xbox One. Bagi kalian para pengguna PC, jangan lupa cek spesifikasi PC untuk Devil May Cry 5 terlebih dahulu.
[Gamespot]